Laman

Sabtu, 25 Februari 2012

Memahami Aperture & Depth of Field

Definisi aperture adalah ukuran seberapa besar lensa terbuka (bukaan lensa) saat kita mengambil foto.
Saat kita memencet tombol shutter, lubang di depan sensor kamera kita akan membuka, nah setting aperture-lah yang menentukan seberapa besar lubang ini terbuka. Semakin besar lubang terbuka, makin banyak jumlah cahaya yang akan masuk terbaca oleh sensor.
apertureAperture atau bukaan dinyatakan dalam satuan f-stop. Sering kita membaca istilah bukaan/aperture 5.6, dalam bahasa fotografi yang lebih resmi bisa dinyatakan sebagai f/5.6. Seperti diungkap diatas, fungsi utama aperture adalah sebagai pengendali seberapa besar lubang didepan sensor terbuka. Semakin kecil angka f-stop berarti semakin besar lubang ini terbuka (dan semakin banyak volume cahaya yang masuk) serta sebaliknya, semakin besar angka f-stop semakin kecil lubang terbuka.
apertureJadi dalam kenyataannya, setting aperture f/2.8 berarti bukaan yang jauh lebih besar dibandingkaan setting f/22 misalnya (anda akan sering menemukan istilah?fully open?jika mendengar obrolan fotografer). Jadi bukaan lebar berarti makin kecil angka f-nya dan bukaan sempit berarti makin besar angka f-nya.
Depth of Field
Depth of field ? DOF, adalah ukuran seberapa jauh bidang fokus dalam foto. Depth of Field (DOF) yang lebar berarti sebagian besar obyek foto (dari obyek terdekat dari kamera sampai obyek terjauh) akan terlihat tajam dan fokus. Sementara DOF yang sempit (shallow) berarti hanya bagian obyek pada titik tertentu saja yang tajam sementara sisanya akan blur/ tidak fokus.
PICT0235_mdUntuk mendapatkan DOF yang lebar gunakan setting aperture yang kecil, misalkan f-22 (makin kecil aperture makin luas jarak fokus) ? lihat contoh foto diatas. Sementara untuk mendapat DOF yang sempit, gunakan aperture sebesar mungkin, misal f/2.8 ? lihat contoh foto dibawah.
PICT0236_mdKonsep Depth of Field ini akan banyak berguna terutama dalam fotografi portrait dan fotografi makro, namun sebenarnya semua spesialisasi akan membutuhkannya.

Rabu, 15 Februari 2012

Cara menciptakan foto lebih kreatif

Jutaan foto diambil dalam seharinya, tetapi semuanya hampir terasa sama. komposisi fotografi Kreatif dibuat ketika fotografer mengambil beberapa langkah tambahan dalam pembuatan gambar mereka. Jika Anda jika anda terbiasa melakukan pemotretan dengan posisi tegak lurus dan tidak puas dengan hasilnya, saatnya untuk mulai bereksperimen dengan setting yang berbeda dan membuat gambar Anda menonjol.
Coba ikuti aturan berikut !
1
Buatlah siluet dengan menempatkan subjek gelap di depan sebuah latar belakang terang. subyek harus memiliki bahasa tubuh yang kuat seperti melompat, mengangkat kedua lengan atau berjalan karena penonton hanya akan dapat melihat bentuknya saja. Silhouette dapat dilakukan dengan baik selama matahari terbit atau terbenam, ketika langit dan awan terlihat sangat menarik. Sedikit underexpose dengan exposure satu atau dua stop, biar bacground berwarna pekat. Cara yang paling bagus adalah menempatkan subjek Anda di bawah bayangan benda besar seperti bangunan saat matahari terbit. Atau mendekatkan subjek dengan langit atau Cityscape yang menarik dan dramatis. Arahkan model untuk mencoba pose yang berbeda.
2.
Buatlah foto dengan memperhatikan dimensi keruangan, dengan cara menjadikan 3 elemen objek sebagai foreground, midground dan background. Misalnya, jika Anda membidik di pantai, elemen foregroundnya adalah pantai, midground adalah model dan background pemandangan pantai. Pastikan bahwa semua elemen dari jenis foto relevan dengan jenis cerita yang ingin Anda untuk diceritakan. Jangan hanya mengisi tiga bagian gambar dengan objek acak dan mengganggu.
3.
Bergerak dekati subject ( model ) untuk menciptakan extrem close up dan angle yang tidak lazim, akan dapat merekam ekspresi unik si subject dengan baik. Ciptakan komunikasi yang hangat, agar subject ( model ) tidak canggung waktu di potret.
4.
Perhatikan dengan seksama rincian gambar Anda, karena satu detail kecil dapat membuat gambar menonjol dan terlihat menarik. Luangkan waktu untuk benar-benar memeriksa gambar Anda dan berpikir tentang cara-cara mereka bisa lebih baik. Mempersenjatai diri dengan mata yang kritis dan peka akan membantu Anda untuk menciptakan gambar (foto) yang lebih menarik dan berbeda kedepannya.
5.
Bermain dengan cincin fokus kamera Anda dan mencoba melanggar beberapa aturan. Cobalah buat semuanya unfocus. Setel aperture ke setting terlebar sehingga apapun yang tidak fokus akan menjadi sangat kabur. tinggalkan mode fokus otomatis dan mencoba aturan yang berbeda.

Senin, 13 Februari 2012

Pose dalam pemotretan model

Photo by ikhsan
Karena tidak ada pose?tunggal yang sempurna untuk?model profesional?atau yang lainnya , sebelum mengunnakan lensa anda harus melihat secara individual apa yang harus anda sorot dan anda sembunyikan . Banyak orang mengatakan , ada posisi dasar dan komposisi yang sangat membantu anda untuk mendapatkan inspirasi sebelum anda melakukan pemotretan . Ketika anda mulai untuk memotret objek dalam bentuk nyata misalnya tentang daily activity ..anda mungkin akan menangkap sebuah elemen yang menyoroti keunikan orang itu bahkan jika tidak bagian paling bagus dari orang itu .photographers terkenal Jimmy Durante, misalnya, melebih-lebihkan hidung besar dalam setiap hasil karyanya , unsur itu yang menjadi titik penting karena menjadi perhatian utama yang akan disuguhkan , ada lagi misalnya seniman-seniman karikatur yang mengambil keuntungan dari unsur-unsur .Pikirkan tentang hasil akhir yang diinginkan-apa yang Anda ingin karena akan membantu Anda memutuskan pose apa yang paling sesuai untuk topik Anda.
tips tentang pose dalam pemotretan model
1.
TIDAK membiarkan model meletakkan dua tangan di belakang kepala dengan siku direntangkan seperti sayap ayam kecuali dia berada di Moss 'liga Kate . Ini adalah yang paling amatir dari semua pose.
2.
TIDAK memotong gambar diantara pinggul , Biarkan tubuh menyelesaikan sendiri ke daerah tipis antara lutut dan pinggang.Untuk model perempuan, ini memungkinkan hourglass contour tubuh wanita menampakkan dirinya.
3.
TIDAK mengcrop diantara bagian sendi . Hal ini akan membawa anda merasa jauh dari gambar, karena akan menghadirkan embel-embel yang keluar dari frame.
4.
TIDAK membiarkan model Anda mengunci lengan dalam posisi vertikal lurus. Ini menciptakan bahu yang besar, selain pengalih perhatian, membuat kepala tampak lebih kecil.
5.
Tidak berkata, "Tidak, tidak, tidak," jika Anda tidak menyukai pose model Anda , Sebaliknya , model langsung ke posisi yang bekerja efektif dan enjoy untuk dia.Kadang-kadang, memperlihatkan bingkai atau dua dalam 1 pose ternyata kurang ideal , terus sesi photo yang mengalir dapat membantu menumbuhkan rasa percaya diri . Jika Anda tidak mendapatkan pose yang Anda inginkan, , tunjukan apa yang Anda inginkan untuk dia lakukan. Paling tidak, Anda akan mendapatkan tertawa; yang terbaik, dan Anda akan mendapatkan suntikan besar untuk hasil anda nanti.
6.
sekrang mengambil keuntungan dari pengetahuan orang lain. Ketika saya foto model profesional untuk pemotretan model, saya meminta desainer atau fashion stylist , elemen pakaian apa yang harus digarisbawahi dan bagaimana pakaian tertentu atau gaun harus menggantung. Saat mengambil foto, penting untuk melihat seluruh ensemble, bukan hanya wajah model atau posisi tubuh. Bicara ke subjek Anda tentang apa yang ia pakai, perhiasan atau barang pribadi lainnya yang dapat Anda sorot. Ini akan membuat lukisan menarik dan lebih berarti baginya.
7.
mencoba menembak sedikit di atas mata datar subjek Anda. sudut ini juga menciptakan garis rahang bagus.Focal panjang antara 85mm dan 105mm (on a full-frame 35mm sensor) karena akan bekerja dengan baik karena kompresi lensa. aperture diantara ?/4.5, karena akan shallow depth of field, dan membantu fokus anda dalam menyoroti bagian mata , dana akan menghasilkan the windows to the soul (jendela dalam jiwa)
8.
mencoba menembak dari sudut yang sedikit lebih rendah, yang bertujuan, kalau Anda ingin menyampaikan perasaan yang mempunyai kekuasaan. subjek Anda layaknya alat tenun di atas penampil dalam posisi dominan.
9.
Tangan rata di sisi subjek akan menciptakan ilusi pinggang sangat luas
10.
pelajari klasik photo ciptaan photografers seperti Irving Penn dan Richard Avedon. dimana anda akan menemukan potret yang membuat cara Anda harus berhenti dan terus melihat, terus , mencatat apa yang bekerja efektif untuk Anda dan mencoba ide-ide sendiri. Learn from what you like. Belajar dari apa yang Anda suka.

Minggu, 12 Februari 2012

sedikit tentang lensa SLR kamera digital

Berdasarkan Focal length-nya lensa kamera terbagi atas:
  1. Lensa tradisional/ Lensa primer, lensa normal atau lensa primer misalnya lensa 50mm, digunakan untuk untuk benda-benda berukuran sedang dalam keadaan cahaya yang pas-pasan. disebut lensa normal jika memiliki panjang fokal (focal length) yang setara dengan diagonal gambar yang diproyeksikan kedalam kamera. pada format 35mm dimensi yang diproyeksikan kedalam kamera adalah 24x36mm, sehingga diagonal gambar tersebut adalah 43,27mm atau setara dengan 50mm. keunggulan lensa primer ini adalah: a. memiliki bukaan diafragma maksimum yang lebih besar daripada lensa jenis lain. b. karena bukaaan diafragma yang maksimum, kamera dapat merekam lebih banyak cahaya dan menghasilkan warna yang lebih kaya. c. ruang tajam (Depth of Field / DOF) yang pendek, sehingga dapat menghasilkan latar belakang yang blur.
    Prime lens
  2. Lensa sudut lebar/wide angle lens, misalnya lensa 16-35mm.digunakan untuk memotret ruang sempit atau obyek secara utuh ketika dekat dengan pemotret dengan distorsi yang tinggi. Hati-hati saat menggunakan lensa sudut lebar untuk memotret wajah dalam jarak dekat, distorsi yang dibuat oleh lensa akan membuat wajah model bentuknya tidak wajar. Efek dapat efektif dan berguna dalam beberapa situasi dimana tetapi teknik yang harus digunakan dengan hati-hati.
    Wide angle lens
  3. Lensa zoom misalnya 2x zoom, 3x zoom hingga 12xzoom.didesain untuk memiliki beberapa sudut pandang yang berbeda misalnya 2x(28-70m), 3x(70-200mm), 10x(35-350mm) hingga 12x zoom. Ada beberapa lensa zoom merupakan lensa telephoto (220-440mm), wide-angle (10-20mm) dan kategaori terakhir adalah wide-angle hingga telephoto seperti lensa 28-200m dan 35-3500mm, yang sering dianggap sebagai lensa normal untuk berbagai kondisi yang menggantikan lensa primer.mengingat kualitas lensa zoom, banyak fotografer yang lebih memilih 2x zoom dan 3x zoom.
    Zoom lens
  4. Lensa makro / macro lens, misalnya lensa 50mm macro. lensa makro atau makro adalah lensa kamera yang mempunyai jarak focus yang dekat dengan obyek, digunakan untuk memotret obyek-obyek yang kecil. saat ini banyak lensa makro modern punya fokus yang tak terbatas seperti lensa makro yang cocok fotografi potret, jadi tidak hanya digunakan untuk jenis fotografi makro saja.
    Macro lens
  5. Lensa telephoto, lensa yang umunya dipakai paparazzi atau wartawan olahraga karena kemampuannya "menangkap" gambar yang relatif jauh dengan tanpa distorsi.misalnya: lensa telephoto normal (85mm, 100mm, 135mm), lensa zoom telephoto (28-300mm, 55-200mm, 70-200mm, 70-300mm, 90-300mm, 100-300mm), lensa super telephoto (300mm, 400mm, 600mm).
    Telephoto lens
  6. Lensa mata ikan/fish-eye, misalnya lensa 8mm FE, 10mm FE, 15mm FE, 16mm FE. lensa kamera wide-angle yang mempunyai sudut pandang ekstrem hingga lebih dari 100 derajat, bahkan melebihi sudut 180 derajat dan mempunyai distorsi yang tinggi sehingga fokus gambar tidak diperlukan lagi. umumnya digunakan untuk melihat muka langit atau bumi yang luas.
    Fish eye lens
  7. Lensa dongak-geser Tilt-shift lenses, yang lazim di fotografi arsitektur digunakan untuk menghindari distorsi sudut lensa lebar yang tercipta akibat fokus diseluruh bangunan. lensa dongak-geser mempunyai fitur yang lebih baik daripada hanya memperbaiki distorsi, mereka juga memberikan fotografer total kontrol atas fokus dan kedalaman lapangan (depth of field/DOF). Lensa ini juga dapat membuat foto terlihat agak janggal dimana bidang kedalaman terlihat "tidak wajar" dan seluruh adegan seperti foto tampak seperrti sebuah miniatur.
    Tilt shift lens

Kalau risau dengan jarak fokus benda agar gambar kelihatan tajam, gunakan saja lensa telephoto.
Namun secara pribadi akan merekomendasikan setiap orang untuk membeli lensa? primer 50mm, bahkan bila Anda sudah memiliki lensa zoom yang meliputi semua panjang focal. Lensa 50mm yang ada di pasaran saat ini sangat murah mengingat kualitas optiknya.
Crop factor
Ada perbedaan sensor antara lensa full frame seperti pada kamera film dan lensa kamera digital yang bersensor kurang dari sensor film yang berukuran 24x36 mm. Sebagian besar lebih kecil daripada sensor kamera full frame film 35mm, hal ini berakibat hasil foto pada kamera DSLR non full frame akan kelihatan menciut atau lebih sempit daripada bila kita memakai lensa full frame, hal inilah yang disebut crop factor, Umumnya nilai crop factor sekitar ataua perbandingan antara lensa full frame dibandingkan dengan kamera non full frame adalah : 1,5 hingga 1,6 kali, artinya ukuran lensa efektif pada pada kamera DSLR tersebut adalah 1,5kali ukuran aslinya.
misalnya lensa 28mm jika digunakan pada kamera DSLR non full frame akan menghasilkan sudut pandang 42mm dan lensa 35mm akan menghasilkan sudut pandang 52.5mm.
Kecepatan lensa
Kecepatan Lensa tergantung dari f stop-nya, yang juga berlaku pada setting aperture-nya, lensa yang lebih cepat biasanya juga lebih berat dan tentu lebih mahal.
Berapa fitur andalan yang ada pada beberapa lensa:
  • Vibration Reduction: atau fitur

Jumat, 10 Februari 2012

7 Hal yang Patut Disorot dari Nikon D800

Tokyo, Jepang?- Nikon baru saja merilis 'monster' anyar bernama?D800?hanya selang 2 minggu setelah D4 diluncurkan. Ini adalah kamera full frame yang harganya dipatok di angka USD 3.000 atau sekitar Rp 27 juta?(body only).?
Menilik lebih lanjut spesifikasinya, berikut 7 hal yang patut disorot dari Nikon D800:
1. Sensor
Ia memiliki sensor full frame yang sangat besar dengan resolusi yang juga sangat kuat yakni 36.3 juta piksel. Ini adalah sensor full-frame dengan resolusi tertinggi di dunia. Nikon menjanjikan sensor yang ia miliki mampu menghasilkan foto dengan noise rendah dan rentang dinamis yang lebar.
2. Ukuran File
Tentu dengan jumlah piksel tersebut, ukuran file yang dihasilkan akan sangat besar. Dikatakna oleh Nikon bahwa untuk file RAW ia memiliki size 76 MB sedag untuk 16bit TIFF filenya bisa sampai berukuran 212.1 MB.
3. Sensitivitas
Selain memiliki jumlah piksel yang 3 kali lebih banyak dibanding D700, Nikon mengklaim bahwa noise yang dihasilkan hampir setara. Sensitivitasnya mulai dari ISO 100-6400 di mode standar. Ia bisa diturunkan hingga 50 dan dinaikkan hingga 25.600.
4. Sistem?autofocus
Piranti ini dibekali dengan sistem?autofocus?yang sama dengan sang kakak, D4 yakni 51 titikautofocus. AF dan AF-area mode selection turut dimungkinkan tanpa harus memindahkan pandangan dari viewfinder.
5. Video ful HD
Kemampuan video di D800 menyerupai D4, dengan frame rate 30, 24 dan 25p untuk 1080p dan 50p serta 60p untuk 720p. Ia juga memiliki output Clean HDMI dan penawaran 2 crop yang berbeda.
6. Ergonomis
D800 memiliki ukuran dan body yang berbeda dengan D700. Namun ia ternyata memiliki bobot yang 10% lebih ringan dibandingkan pendahulunya itu. Pun untuk layout tombol-tombolnya diklaim memmiki susunan yang lebih memudahkan pengguna.
7. D800E
Nikon turut merilis edisi 'E' berbarengan dengan dikeluarkannya D800. Untuk memboyong D800E ini, konsumen harus mengeluarkan uang lebih sebesar USD 634 atau sekitar Rp 5 juta. Seri ini menjanjikan detail foto yang lebih baik namun dengan risiko munculnya?moire.
sumber :?detikinet.com

Selasa, 07 Februari 2012

Canon

Canon U.S.A., Inc. today ?introduced two new versions of its coveted Wide Angle Lenses and a new version of its popular 24-70mm Standard Zoom Lens for professionals and? photo enthusiasts. The new EF 24-70mm f/2.8L II USM, EF 24mm f/2.8 IS USM and EF 28mm f/2.8 IS USM lenses use a rear focusing system, high-speed CPU, and a powerful ring-type Ultra Sonic Motor (USM) with optimized AF algorithms for faster auto-focusing and sharp images. With large apertures these new lenses deliver beautiful, soft backgrounds for superior image quality.

Senin, 06 Februari 2012

Nikon Officially Unveils D800 & D800E

The rumor about Nikon launching its newest camera, the Nikon D800, turns out to be true. Just today?two days before the opening of?CP+ Camera and Photo Imaging Show 2012?in Yokohama, Japan?Nikon officially unveils the highly anticipated?D800 along with the D800E.
Addressed specially for professionals, multimedia photographers and videographers, the Nikon D800 HD-SLR boasts a combination of extreme resolution (36.3 MP FX-format CMOS sensor), excellent image quality, and brilliant video recording ability. Built with EXPEED 3

Jumat, 03 Februari 2012

Nikon P510 compact kamera dengan rentang zoom yang tinggi

Review Nikon Coolpix P series, Nikon corporation mengumumkan Coolpix yang baru P510, Yang datang dengan super-zoom kemampuan. Menawarkan suatu menarik perhatian 42x zoom berhubung dengan mata, ini adalah perbandingan tanjakan yang paling tinggi pernah yang dibangun suatu kamera ringkas.
42X meningkat bahwa kamera, di dalam 35mm terminologi, menyediakan suatu 24mm sudut lebar memandang suatu 1000mm pandangan foto jarak jauh. Di samping, Coolpix P510 juga membual suatu 16.1 MP sensor gambaran yang mengikuti/muncul dengan beberapa lain corak menarik, mencakup suatu 3-INCH LCD layar, 1080p video yang merekam kemampuan, GPS, dan 5fps berlanjut shooting mode.
Produksi baru akan start pengiriman pada akhir bulan ini pada suatu harga eceran US$430.
sumber :?petapixel.com

Rabu, 01 Februari 2012

Kiat Meningkatkan Kreatifitas Fotografi

Dalam banyak seminar fotografi selalu muncul pertanyaan, apakah kemampuan fotografi bisa dilatih dan ditingkatkan. Pertanyaan ini berkaitan dengan beberapa penghobi fotografi yang merasa bahwa kemampuan fotografisnya sudah mentok dan merasa tidak punya tantangan lagi dalam melakukan hobinya tersebut. Benarkah kemampuan fotografi itu bisa naik turun?
Sebenarnya ilmu fotografi itu mirip dengan ilmu berenang. Sekali kita sudah bisa berenang sampai kapan pun tetap bisa walau sempat tidak bersentuhan dengan kolam sampai beberapa tahun. Namun, kecepatan dan daya tahan berenang seorang atlet tentu berbeda dengan orang yang hanya berenang agar sekadar bugar.
Dalam dunia fotografi, seorang yang sempat sangat mahir dalam bidang ini tetap punya mata yang baik dalam melihat dan menilai foto sampai kapan pun. Namun, kalau dia sempat lama tidak memotret, kepekaannya merekam pasti akan sangat menurun. Jadi, kemampuan melihat tetap, tetapi kemampuan menghasilkan yang akan menurun.
Bagaimana melatih kemampuan menghasilkan foto ini?
”Memotong” adegan
Fotografi adalah ”memotong” adegan dari realitas 360 derajat yang tiga dimensi ke dalam sepotong foto. Sebuah foto menjadi menarik karena ”terbatas”, alias cuma sebagian dari realitas. Maka, hal yang harus disadari dalam fotografi adalah kemampuan melihat ”sepotong” realitas itu. Foto yang bagus muncul dari kejelian sang fotografer menemukan potongan tersebut.
Orang yang tiap hari memotret pasti lebih jeli dalam melihat sebuah ”potongan yang indah”, sedangkan orang yang sudah jarang memotret mungkin tidak sadar bahwa di depannya terpampang sebuah bahan fotografi yang menarik.
Maka, melatih kemampuan dan kreativitas fotografi sebenarnya bisa dilakukan dengan cara-cara sederhana. Tulisan ini mencoba menyederhanakan berbagai metode pelatihan fotografi yang pernah dilakukan di berbagai seminar dan pelatihan.











”Street Photography”
Untuk mengasah kemampuan fotografi, kita bisa melakukan perjalanan keliling kota sambil memotret. Namun, kita hanya boleh memotret hal-hal yang tidak lazim atau yang bukan hal yang biasa kita lihat di berbagai foto. Dengan cara ini, kita mencoba ”meluaskan” apa yang selama ini kita jalani.
Contoh-contoh dalam tulisan ini akhirnya hanya sekadar contoh. Di dunia nyata sangat banyak subyek-subyek yang bisa kita lihat dan rasakan lalu kita rekam ke dalam selembar foto.
Anda bisa melakukan dan merancang latihan Anda sendiri.

Kamis, 19 Januari 2012

10 kamera saku digital terbaik

Kamera saku digital
Kamera saku digital memang sangat praktis untuk dibawa kemana-mana dan mungkin itulah yang menyebabkan segmen pasarnya terbilang cukup besar dibanding jenis kamera digital lainnya.
Selain mudah untuk dibawa kemana-kemana, kamera saku digital juga menawarkan kualitas hasil foto yang lumayan, dan pastinya lebih murah dibanding kamera digital SLR.
Bagi anda yang memiliki keinginan untuk memiliki sebuah kamera saku digital, daftar 10 kamera saku digital terbaik di bawah ini ?mungkin bisa menjadi referensi dalam menentukan pilihan.
1. Panasonic Lumix DMC-FS25
Harga: $250
Kualitas gambar: Sangat bagus
Desain keseluruhan: Sangat bagus
Usia baterai: Sangat bagus
Jumlah shot: 320
Resolusi: 12.1 megapixels
Digital zoom: 5X optical zoom (29mm-145mm)
Scene mode: 16 scene modes
Dimensi: 2.3 by 3.8 by 0.9 inches
Nilai : 80

2. Nikon Coolpix L20
Harga: $130
Kualitas gambar: Sangat bagus
Desain keseluruhan: Sangat bagus
Usia baterai: Bagus
Jumlah shot: 230
Resolusi: 10.34 megapixels
Digital zoom: 3.6X optical zoom (38mm-136mm)
Scene mode: 16 scene modes
Dimensi: 2.4 by 3.8 by 1.2 inches
Nilai : 78

3. Pentax Optio P70
Harga: $180
Kualitas gambar: Bagus
Desain keseluruhan: Sangat bagus
Usia baterai: Bagus
Jumlah shot: 217
Resolusi: 12.0 megapixels
Digital zoom: 4X optical zoom (27.5mm-110mm)
Scene mode: 22 scene modes
Dimensi: 3.8 by 2.1 by 0.8 inches
Nilai : 77

4. Canon PowerShot A1100 IS
Harga: $200
Kualitas gambar: Sangat bagus
Desain keseluruhan: Bagus
Usia baterai: Seimbang
Jumlah shot: 146
Resolusi: 12.1 megapixels
Digital zoom: 4X optical zoom (35mm-140mm)
Scene mode: 15 scene modes
Dimensi: 3.8 by 2.5 by 1.2 inches
Nilai : 77

5. Sony Cyber-shot DSC-W230
Harga: $200
Kualitas gambar: Bagus
Desain keseluruhan: Bagus
Usia baterai: Sangat bagus
Jumlah shot: 310
Resolusi: 12.1 megapixels
Digital zoom: 4X optical zoom (30mm-120mm)
Scene mode: 13 scene modes
Dimensi: 3.7 by 2.3 by 0.8 inches
Nilai : 77

6. Panasonic Lumix DMC-LS85S
Harga: $120
Kualitas gambar: Bagus
Desain keseluruhan: Bagus
Usia baterai: Bagus
Jumlah shot: 280
Resolusi: 8.1 megapixels
Digital zoom: 4X optical zoom (33mm-132mm)
Scene mode: 21 scene modes
Dimensi: 2.5 by 3.9 by 1.2 inches
Nilai : 77

7. Olympus FE-5010
Harga: $190
Kualitas gambar: Bagus
Desain keseluruhan: Bagus
Usia baterai: Bagus
Jumlah shot: 217
Resolusi: 12.0 megapixels
Digital zoom: 5X optical zoom (36mm-180mm)
Scene mode: 14 scene modes
Dimensi: 3.8 by 2.2 by 0.8 inches
Nilai : 75

8. Pentax Optio E70
Harga: $140
Kualitas gambar: Bagus
Desain keseluruhan: Bagus
Usia baterai: Bagus
Jumlah shot: 285
Resolusi: 10.0 megapixels
Digital zoom: 3X optical zoom (35mm-105mm)
Scene mode: 19 scene modes
Dimensi: 3.8 by 2.4 by 0.9 inches
Nilai : 75

9. Canon PowerShot A480
Harga: $130
Kualitas gambar: Sangat bagus
Desain keseluruhan: Seimbang
Usia baterai: Bagus
Jumlah shot: 279
Resolusi: 10.0 megapixels
Digital zoom: 3.3X optical zoom (37mm-105mm)
Scene mode: 12 scene modes
Dimensi: 3.6 by 2.4 by 1.2 inches
Nilai : 74

10. Fujifilm FinePix Z30
Harga: $180
Kualitas gambar: Sangat bagus
Desain keseluruhan: Seimbang
Usia baterai: Bagus
Jumlah shot: 283
Resolusi: 10.0 megapixels
Digital zoom: 3X optical zoom (35mm-105mm)
Scene mode: 13 scene modes
Dimensi: 3.6 by 2.3 by 1.0 inches
Nilai : 74

Rabu, 18 Januari 2012

Memahami Fotografi Jurnalistik



Warga yang membawa sembako melintasi jembatan darurat di Jalan Raya Rempang Galang, Senin (26/12). Jalan ini amblas setelah tak mampu menahan debit air hujan yang turun Minggu Sore kemarin. Foto: M Noor Kanwa/Batam Pos (Foto utama Jawa Pos edisi Selasa 27 Desember 2011)

Pendemo merusak dan membakar fasilitas umum yang berada di sepanjang jalan Engku Putri Batam Centre, Kamis (24/11). Demo yang dilakukan ribuan pekerja ini menjadi anarkis dan menyebar hingga seluruh Kota Batam. Foto: M Noor Kanwa/PFI Kepri (Foto utama Media Indonesia edisi Jum'at 24 November 2011)
Fotografi menjadi sebuah dunia yang kian merakyat dan inklusif. Maraknya jejaring sosial di Internet yang semakin mudah diakses dari ponsel turut menunjang hal itu. Sebuah produk foto digital begitu cepat dan mudah disebarluaskan di kalangan khalayak, baik melalui Facebook, Twitter dan sosial media lainnya. Persis cara kerja dunia jurnalistik, bahkan terkadang lebih cepat penyebarannya.
Ketika masyarakat makin akrab dengan dunia fotografi digital, dimanakah posisi foto jurnalistik saat ini? Seperti apakah fotografi jurnalistik itu sebenarnya? Fotografi jurnalistik jelas berbeda dengan bidang fotografi lainnya. Ada beberapa elemen yang harus dipenuhi dalam sebuah foto untuk bisa dikategorikan sebagai foto jurnalistik.
Sebuah karya foto bisa dikatakan memiliki nilai jurnalistik jika memenuhi syarat jurnalistik yaitu memenuhi kreteria 5 W dan I H (What, Who, Why, When, Where dan How). "What" atau apa yaitu peristiwa apa yang sedang terjadi. "Who" Siapa yang menjadi objek dalam peristiwa tersebut. "Why" kenapa, latar belakang atau penyebab terjadinya suatu peristiwa. "When" yaitu kapan peristiwa itu terjadi. "Where" adalah tempat dimana suatu peristiwa itu terjadi. dan "How" yaitu seperti apa proses terjadinya suatu peristiwa itu dan bagaimana penyelesaiannya.
Foto jurnalistik itu sendiri merupakan bagian dari dunia jurnalistik yang menggunakan bahasa visual untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat luas dan tetap terikat kode etik jurnalistik. Dalam membuat foto jurnalistik bukan sekadar jeprat-jepret semata. Ada etika yang harus selalu dijunjung tinggi, ada pesan dan berita yang ingin disampaikan, ada batasan batasan yang tidak boleh dilanggar, dan ada momentum yang harus ditampilkan dalam sebuah frame.
Hal terpenting dari fotografi jurnalistik adalah nilai-nilai kejujuran yang selalu didasarkan pada fakta obyektif semata. Foto jurnalistik sebenarnya adalah karya foto "biasa" tetapi memiliki nilai berita atau pesan yang "layak" untuk diketahui orang banyak dan disebarluaskan lewat media massa.
Ada beragam definisi tentang foto jurnalistik (Inggris : photo journalism) yang disampaikan para pakar komunikasi dan praktisi jurnalistik. Namun secara garis besar, menurut Guru Besar Universitas Missouri, AS, Cliff Edom, foto jurnalistik adalah paduan antara gambar (foto) dan kata. Jadi, selain fotonya itu sendiri, foto jurnalistik juga harus didukung dengan kata-kata yang terangkum dalam kalimat yang disebut dengan teks foto / caption foto, dengan tujuan untuk menjelaskan gambar dan mengungkapkan pesan atau berita yang akan disampaikan ke publik. Jika tidak disertai teks foto maka sebuah foto hanyalah gambar yang bisa dilihat tanpa bisa diketahui apa informasi dibaliknya.
Dalam buku "Photojournalism, The Visual Approach" karya Frank P Hoy menyebutkan ada tiga jenjang yang baik sebagai basis atau dasar seseorang yang akan memilih berkecimpung menjadi wartawan foto, yaitu:
1. Snapshot (pemotretan sekejap), adalah pemotretan yang dilakukan dengan cepat karena melihat suatu momen atau aspek menarik. Pemotretan ini dilakukan dengan spontan dan reflek yang kuat. Jenjang pertama ini masih menyangkut pendekatan yang lebih pribadi.
2. Fotografi sebagai hobi. Dalam tahapan ini fotografer mulai menekankan faktor eksperimen dalam pemotretannya, tidak hanya sekedar melakukan snapshot saja. Dalam tahap ini biasanya fotografer mulai tertarik lebih jauh pada hal-hal yang menyangkut fotografi.
3. Art photography (fotografi seni), suatu jenjang yang lebih serius. Berbagai subyek pemotretan dilihat dengan interpretasi yang luas. Ekspresi subyektif terlihat dalam karya-karya pada tahapan ini. Kejelian, improvisasi, kreasi dan kepekaan terhadap subyek menjadi basis pada jenjang ini.
Akhirnya, pewarta foto berada pada tahap selanjutnya. Artinya dalam mengemban profesi tersebut, maka seorang pewarta foto dianjurkan menguasai dengan fasih ketiga jenjang yang telah disebut tadi.
Foto jurnalistik mempunyai daya jangkau yang sangat luas. Dia mampu menyusupi seluruh fase intelektual hidup kita, membawa pengaruh besar atas pemikiran dan pembentukan pendapat publik. Kerja seorang pewarta foto adalah titipan mata dari masyarakat di mana foto yang tersaji adalah benar-benar bersifat jujur dan adil.
Sesuai dengan sasaran yang esensial dari pekerjaan jurnalistik atau kewartawanan, yaitu membantu khalayak ramai mengembangkan sikap untuk menghargai apa yang dianggap baik, di samping merangsang kemauan untuk merubah apa yang dianggap kurang baik. Salah satu ciri yang dimiliki para juru foto koran adalah secepatnya disampaikan kehadapan para pembaca. Secepatnya berarti sesuai dengan sajian kehangatan peristiwa itu sendiri, sehingga betapa baiknya sebuah foto belumlah punya arti sebagai berita jika hanya disimpan dalam hard disc atau album.
     
     
 Lebih Ganas Dari Genk Motor
  Padat Merayap  Waduh Nabrak....!!!
Lebih Ganas Dari ... Padat Merayap Waduh Nabrak....!!!
     
Secara umum fotografi jurnalistik dibagi menjadi beberapa, yaitu:
1. Spot
Lazim juga disebut hot news (berita hangat) atau hard news (berita keras). Berita yang termasuk dalam kategori ini meliputi aneka peristiwa mendadak yang melukiskan sejarah masa kini dan berlangsung sepintas. Misalnya peristiwa huru-hara, bencana alam, kecelakaan dan berbagai kejadian alam serta manusia, yang menuntut kesigapan pewarta foto untuk menangkapnya dalam hitungan detik. Kunci sukses untuk liputan berita dalam kategori ini seorang pewarta foto harus berada tepat di pusat peristiwa pada saat yang tepat, sebab subyek foto jenis ini tidak pernah bisa disuruh menunggu kehadiran juru foto.
2. Feature
Ini masih berkaitan dengan sebuah berita spot, tetapi berbeda dalam segi penggarapannya. Satu contoh misalnya rumah terbakar, untuk sajian berita spot sudah dianggap layak jika sudah melukiskan kobaran api atau asap hitam yang membubung tinggi ke langit. Namun dalam pola kategori features, pembaca diajak merasakan emosi para korban, dengan menampilkan wajah manusia sementara situasi morat-marit sebagai latar belakang. Foto-foto dalam kategori ini bukan sekedar jepretan sepintas (snapshot), tetapi ada upaya pewarta foto untuk memilih sudut pandang yang khas.
3. Olah raga
Perbendaharaan pengetahuan untuk tiap cabang permainan amat menentukan sukses tidaknya membuat foto pada kategori ini. Kreatifitas sang pewarta foto selalu diuji oleh keadaan atau peristiwanya. Cara menangkap momen penting disini juga patut disimak, apakah mampu memberikan sensasi tersendiri ataukah hanya mengulang peristiwa yang pernah ada. Orisinalitas sudat pandang didalam foto kategori ini layak dihargai sama pentingnya dengan bahan liputannya itu sendiri.
4. Potret
Pengertian potret (Potrait) dalam foto jurnalistik bukan melulu berupa close Up yang mampu menampilkan karakteristik dan suasana hati sang subyek terkenal. Paling utama adalah keunggulan pengungkapan kreatif dari watak seorang tokoh, hingga seakan-akan merupakan sebuah biografi visual. Hal ini dapat disajikan dalam bentuk Close Up atau ditengah suatu situasi atau kegiatan tertentu.
5. Fesyen (Fashion)
Dalam kajian berita Fashion, ada dua kegiatan yang harus diliput oleh pewarta foto yaitu kegiatan pentas dan kegiatan studio. Kedua bentuk kegiatan itu penanganan fotografisnya adalah serba khas. Kegiatan pentas atau panggung menuntut keunggulan pewarta foto untuk mengabadikan dalam tempo terbatas tanpa dipengaruhi unsur-unsur lain. Sedangkan kegiatan studio, seorang pewarta foto harus terlibat kerja sama dengan perias wajah atau penata artistic serta pihak lain yang menunjang suksesnya penyajian subyek foto tersebut.
6. Pariwisata
Pemberitaan Foto dari kategori ini adalah mengangkat kegiatan di sekitar obyek wisata. Pemberitaan semacam ini yang terpenting adalah mengandung nilai informasi bagi publik awam, baik mengenai tempat dengan suasana yang unik maupun mengenai bentuk adat serta budaya lokal yang menambah pengetahuan pembaca di daerah lain.
7. Celah Kehidupan
Berita dalam kategori ini boleh dikatakan lumrah meskipun tanpa terikat syarat unsur kehangatan (hot news). Yang diutamakan pada foto dalam kategori ini adalah segi keunikan subyeknya. Di negeri kita tercinta ini sasaran fotografi mengenai subyek semacam ini boleh dibilang melimpah. Selalu ada bahannya, asal saja sang pewarta foto jeli mengamatinya sehingga nantinya akan tercipta foto yang amat menarik.
Kurang lebih seperti itulah gambaran mengenai fotografi jurnalistik. Agar dapat memberikan gambaran mengenai fotografi jurnalistik penulis akan memberikan beberapa contoh foto jurnalistik yang telah dimuat di beberapa media.

Selasa, 17 Januari 2012

Kodak EasyShare C1530 14 MP

Kodak EasyShare C1530 14 MP Digital Camera with 3x Optical Zoom and 3.0-Inch LCD (Includes Rechargeable Batteries, Battery Charger, Camera Bag)(White Bundle)

  • 14 megapixels
  • 3X optical zoom
  • 3" Bright LCD
  • Smart Capture feature
Kodak C1530 Digital Camera
Overview
Loaded with features like Smart Capture, 3X zoom, video mode and our exclusive Share button, the Kodak C1530 makes it simple to capture and share all of your favorite moments. Simply press to impress, from dinner parties to dance parties, big things are happening in your world. With the Kodak C1530, you can share all your hottest moments with just a touch of a button.
Only KODAK Digital Cameras allow y
Price: $ 63.99

Senin, 16 Januari 2012

Foto Human Interest itu Kita dan Kamu adalah Aku

Human Interest : Foto yang menyajikan kejadian sehari-hari, namun tidak mengandung mutu berita yang hangat, tetapi merupakan lukisan masyarakat. Foto human interest merupakan komentar social dan karakter fotonya dapat menimbulkan , emosi, tawa atau sedih ( rumah gelandangan, pengemis)
Pengerajin Gerabah
Human interest itu apa?
1. Didalam unsur Foto Manusia dan segala kehidupannya menurut pakar fotografi, Deniek G. Sukarya selalu menarik untuk dijadikan objek foto. Lebih-lebih lagi dalam moment yang menyentuh. Sebagian besar dari kita memiliki resistensi tinggi yang diakibatkan oleh rasa malu, sungkan atau takut mengarahkan kamera ke manusia lain. Ada banyak cara dan teknik untuk mengatasinya agar kita dapat membuat foto-foto human interest yang menarik.
2. Foto Human Interest adalah karya foto yang mampu menggambarkan suka duka perjalanan hidup manusia. Ketika sebuah karya foto bisa mewakili perasaan kemanusiaan pada diri orang yang melihatnya maka karya foto tersebut dapat dikelompokkan kedalam foto Human Interest. Secara umum perasaan humanistis adalah perasaan yang secara universal melekat pada setiap insan manusia. Setiap manusia bisa merasa lucu ketika melihat suatu obyek yang menggelitik. Pada saat yang lain, seseorang bisa merasa haru biru ketika menyaksikan keadaan yang menggugat rasa keadilan pada dirinya. Manakala kita menjumpai kejadian yang memberatkan emosi kita seringkali kita merasa iba. Perasaan lucu, iba, sedih, senang, dan suasana emosional yang lain merupakan perasaan manusiawi yang melekat pada diri setiap orang. Foto Human Interest adalah karya foto yang mampu menggugah perasaan tersebut.
still waitingTujuan Foto human interset;
1.manusia dan kemanusiaan, yaitu sebagai manusia akan dengan mudah mengerti dan menghayati segala aktivitas yang dilakukan seseorang atau objek foto tersebut secara wajar, dramatis, utuh dan menyentuh
2. menyalurkan apa yang saya rasakan kepada orang-orang lain dengan karya pribadi saya sendiri, Dari foto-foto yang di lihat membuat komunikasi pribadi ini kemudian muncul umpan balik berupa emosi yang menjadi stimulan foto yang dapat menangkap "jiwa" dari apa yang kita lihat maupun pernah mengalami. proses ini ekspresi pribadi yang kuat.
3.memindahkan sebuah realita = membuat foto human interest adalah kemampuan memindahkan sebuah realita manusia, lengkap dengan ekspresi fisiknya, ke dalam selembar foto. Manusia berkegiatan adalah sesuatu yang tiga dimensi dan bergerak, sementara media foto adalah dua dimensi dan sama sekali tidak bergerak. Selain itu, ekspresi seorang manusia sering hanya bisa tertangkap indera manusia karena ekspresi merupakan reaksi terhadap lingkungan. Sehingga melalui media fotografi ini mewadai sebuah realita tersebut.
4. menggambarkan sisi kehidupan manusia = di Indonesia lebih populer dalam menggambarkan sisi-sisi kehidupan masyarakat kalangan bawah. Kehidupan masyarakat kalangan bawah atau bisa dikatakan sebagai kaum tidak mampu mempunyai banyak masalah-masalah kehidupan mereka yang sangat komplek, sehingga cerita tersebut dapat diungkapkan dalam media fotografi. Perlu kita ingat bahwa sebagian besar masayarakat di Indonesia sekarang ini masih hidup di bawah garis kemiskinan, sehingga cerita ini menarik perhatian dan banyak diangkat ceritanya dalam berbagai media, salah satunya fotografi Human-Interest.
bongkar muatan
Membuat foto human interest yang baik?
1. Mencairkan suasana; Datanglah ke tengah-tengah mereka dengan maksud melihat-lihat saja dan bercakap-cakap. Ajukan juga banyak pertanyaan yang relevan. Bila di pasar, tanyakan harga, penjualan, untung mereka, situasi sekarang, dan lain-lain hingga mereka merasa nyaman. Ketika suasana sudah cair, barulah Anda boleh mengangkat kamera, sambil melihat subjek yang ingin dibidik dan senyum. Dengan teknik ini Anda akan selalu berhasil merekam foto-foto "human interest" yang hidup, dan yang tak kalah pentingnya membuat banyak teman. Tentu saja, agar Anda bisa bekerja dengan cepat, Anda harus mempersiapakan kamera sebelumnya.
Menunggu Pembeli
2. Teknik candit; bila foto human interest dimaksudkan untuk menjadi suatu laporan berita foto, maka foto itu bisa saja dibuat dengan menggunakan cara pendekatan pada objeknya. Hal seperti itu biasanya masih lagi ditambah dengan mengatur berbagai kemungkinan yang dapat dilakukan khususnya berkaitan dengan penyinaran agar dihasilkan foto yang betul-betul baik serta indah dan menyentuh. Namun terkadang kendala yang terjadi jika tidak melakukan teknik ini bila pemotret tidak betul-betul dapat mengatasi keadaan atau mendramatisir situasinya. Foto yang akan dihasilkan akan tampak kaku, tidak wajar dan kurang kuat dari segi ekspresinya. Sebab, meskipun objek tidak melihat langsung ke arah kamera, dia sesungguhnya telah tahu sedang dipotret. Untuk mengatasinya, pemotret harus mampu menjadikan objeknya seolah betul-betul tidak sedang berhadapan dengan kamera.
Merapi Peras Air Mata
3. Sudut pandang; Faktor-faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam memilih sudut pandang yang baik antara lain:
Pertama. Sudut pemotretan yang mengidentifikasi event yang sedang diliput, seperti kegiatannya, lokasinya, suasananya, dan lain-lain hingga tanpa keterangan foto pun orang sudah dapat mengetahui isi foto (umpamanya memotret satu acara dengan memasukkan spanduk atau poster tentang kegiatan tersebut, ciri khas event atau lokasi seperti bangunan dan lain-lain.
Kedua. Pilih latar belakang yang tidak mengganggu subjek foto secara visual (latar belakang yang lembut, warna yang komplimentari, dan lain-lain).
Ketiga. Ambil posisi yang memberi kesan Anda sudut pencahayaan yang dramatis hingga foto Anda tampil kuat (cahaya samping atau belakang).
Keempat. Bila memungkinkan ambil foto dari beberapa sudut pandang berbeda hingga Anda memiliki banyak pilihan.
Jika memungkinkan gunakan kamera berfasilitas motor winder dengan lensa zoom 80-200 mm atau 75-300 mm ; kombinasi yang cukup baik, karena menjadikan pemotret dapat melakukan pemotretan dari jarak sedang. Akan tetapi bila memungkinkan menggunakan lebih dari satu buah kamera dengan tambahan lensa 28-85 mm, akan lebih baik. Sehingga dari hampir semua jarak dalam pemotretan, baik itu dekat, sedang dan jauh, dapat tercover semua bila diperlukan.
Keberhasilan memotret human interest memang tidak hanya berkisar pada penggunaan kamera maupun lensa saja. Pilihan sudut pandang atau sudut pengambilan foto yang tepat dan baik juga turut menentukan keberhasilan pemotretan. Dengan kata lain, keberhasilan sebuah pemotretan sangat berkaitan erat dengan hal-hal di luar teknis pemotretan. Akan tetapi jika hanya dengan mengandalkan hal teknis saja Anda mungkin sudah dapat menghasilkan foto human interest yang baik, maka itu adalah sebuah pengecualiaan. Anda tergolong pemotret yang beruntung.
sumber : kaskus