Laman

Kamis, 19 Januari 2012

10 kamera saku digital terbaik

Kamera saku digital
Kamera saku digital memang sangat praktis untuk dibawa kemana-mana dan mungkin itulah yang menyebabkan segmen pasarnya terbilang cukup besar dibanding jenis kamera digital lainnya.
Selain mudah untuk dibawa kemana-kemana, kamera saku digital juga menawarkan kualitas hasil foto yang lumayan, dan pastinya lebih murah dibanding kamera digital SLR.
Bagi anda yang memiliki keinginan untuk memiliki sebuah kamera saku digital, daftar 10 kamera saku digital terbaik di bawah ini ?mungkin bisa menjadi referensi dalam menentukan pilihan.
1. Panasonic Lumix DMC-FS25
Harga: $250
Kualitas gambar: Sangat bagus
Desain keseluruhan: Sangat bagus
Usia baterai: Sangat bagus
Jumlah shot: 320
Resolusi: 12.1 megapixels
Digital zoom: 5X optical zoom (29mm-145mm)
Scene mode: 16 scene modes
Dimensi: 2.3 by 3.8 by 0.9 inches
Nilai : 80

2. Nikon Coolpix L20
Harga: $130
Kualitas gambar: Sangat bagus
Desain keseluruhan: Sangat bagus
Usia baterai: Bagus
Jumlah shot: 230
Resolusi: 10.34 megapixels
Digital zoom: 3.6X optical zoom (38mm-136mm)
Scene mode: 16 scene modes
Dimensi: 2.4 by 3.8 by 1.2 inches
Nilai : 78

3. Pentax Optio P70
Harga: $180
Kualitas gambar: Bagus
Desain keseluruhan: Sangat bagus
Usia baterai: Bagus
Jumlah shot: 217
Resolusi: 12.0 megapixels
Digital zoom: 4X optical zoom (27.5mm-110mm)
Scene mode: 22 scene modes
Dimensi: 3.8 by 2.1 by 0.8 inches
Nilai : 77

4. Canon PowerShot A1100 IS
Harga: $200
Kualitas gambar: Sangat bagus
Desain keseluruhan: Bagus
Usia baterai: Seimbang
Jumlah shot: 146
Resolusi: 12.1 megapixels
Digital zoom: 4X optical zoom (35mm-140mm)
Scene mode: 15 scene modes
Dimensi: 3.8 by 2.5 by 1.2 inches
Nilai : 77

5. Sony Cyber-shot DSC-W230
Harga: $200
Kualitas gambar: Bagus
Desain keseluruhan: Bagus
Usia baterai: Sangat bagus
Jumlah shot: 310
Resolusi: 12.1 megapixels
Digital zoom: 4X optical zoom (30mm-120mm)
Scene mode: 13 scene modes
Dimensi: 3.7 by 2.3 by 0.8 inches
Nilai : 77

6. Panasonic Lumix DMC-LS85S
Harga: $120
Kualitas gambar: Bagus
Desain keseluruhan: Bagus
Usia baterai: Bagus
Jumlah shot: 280
Resolusi: 8.1 megapixels
Digital zoom: 4X optical zoom (33mm-132mm)
Scene mode: 21 scene modes
Dimensi: 2.5 by 3.9 by 1.2 inches
Nilai : 77

7. Olympus FE-5010
Harga: $190
Kualitas gambar: Bagus
Desain keseluruhan: Bagus
Usia baterai: Bagus
Jumlah shot: 217
Resolusi: 12.0 megapixels
Digital zoom: 5X optical zoom (36mm-180mm)
Scene mode: 14 scene modes
Dimensi: 3.8 by 2.2 by 0.8 inches
Nilai : 75

8. Pentax Optio E70
Harga: $140
Kualitas gambar: Bagus
Desain keseluruhan: Bagus
Usia baterai: Bagus
Jumlah shot: 285
Resolusi: 10.0 megapixels
Digital zoom: 3X optical zoom (35mm-105mm)
Scene mode: 19 scene modes
Dimensi: 3.8 by 2.4 by 0.9 inches
Nilai : 75

9. Canon PowerShot A480
Harga: $130
Kualitas gambar: Sangat bagus
Desain keseluruhan: Seimbang
Usia baterai: Bagus
Jumlah shot: 279
Resolusi: 10.0 megapixels
Digital zoom: 3.3X optical zoom (37mm-105mm)
Scene mode: 12 scene modes
Dimensi: 3.6 by 2.4 by 1.2 inches
Nilai : 74

10. Fujifilm FinePix Z30
Harga: $180
Kualitas gambar: Sangat bagus
Desain keseluruhan: Seimbang
Usia baterai: Bagus
Jumlah shot: 283
Resolusi: 10.0 megapixels
Digital zoom: 3X optical zoom (35mm-105mm)
Scene mode: 13 scene modes
Dimensi: 3.6 by 2.3 by 1.0 inches
Nilai : 74

Rabu, 18 Januari 2012

Memahami Fotografi Jurnalistik



Warga yang membawa sembako melintasi jembatan darurat di Jalan Raya Rempang Galang, Senin (26/12). Jalan ini amblas setelah tak mampu menahan debit air hujan yang turun Minggu Sore kemarin. Foto: M Noor Kanwa/Batam Pos (Foto utama Jawa Pos edisi Selasa 27 Desember 2011)

Pendemo merusak dan membakar fasilitas umum yang berada di sepanjang jalan Engku Putri Batam Centre, Kamis (24/11). Demo yang dilakukan ribuan pekerja ini menjadi anarkis dan menyebar hingga seluruh Kota Batam. Foto: M Noor Kanwa/PFI Kepri (Foto utama Media Indonesia edisi Jum'at 24 November 2011)
Fotografi menjadi sebuah dunia yang kian merakyat dan inklusif. Maraknya jejaring sosial di Internet yang semakin mudah diakses dari ponsel turut menunjang hal itu. Sebuah produk foto digital begitu cepat dan mudah disebarluaskan di kalangan khalayak, baik melalui Facebook, Twitter dan sosial media lainnya. Persis cara kerja dunia jurnalistik, bahkan terkadang lebih cepat penyebarannya.
Ketika masyarakat makin akrab dengan dunia fotografi digital, dimanakah posisi foto jurnalistik saat ini? Seperti apakah fotografi jurnalistik itu sebenarnya? Fotografi jurnalistik jelas berbeda dengan bidang fotografi lainnya. Ada beberapa elemen yang harus dipenuhi dalam sebuah foto untuk bisa dikategorikan sebagai foto jurnalistik.
Sebuah karya foto bisa dikatakan memiliki nilai jurnalistik jika memenuhi syarat jurnalistik yaitu memenuhi kreteria 5 W dan I H (What, Who, Why, When, Where dan How). "What" atau apa yaitu peristiwa apa yang sedang terjadi. "Who" Siapa yang menjadi objek dalam peristiwa tersebut. "Why" kenapa, latar belakang atau penyebab terjadinya suatu peristiwa. "When" yaitu kapan peristiwa itu terjadi. "Where" adalah tempat dimana suatu peristiwa itu terjadi. dan "How" yaitu seperti apa proses terjadinya suatu peristiwa itu dan bagaimana penyelesaiannya.
Foto jurnalistik itu sendiri merupakan bagian dari dunia jurnalistik yang menggunakan bahasa visual untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat luas dan tetap terikat kode etik jurnalistik. Dalam membuat foto jurnalistik bukan sekadar jeprat-jepret semata. Ada etika yang harus selalu dijunjung tinggi, ada pesan dan berita yang ingin disampaikan, ada batasan batasan yang tidak boleh dilanggar, dan ada momentum yang harus ditampilkan dalam sebuah frame.
Hal terpenting dari fotografi jurnalistik adalah nilai-nilai kejujuran yang selalu didasarkan pada fakta obyektif semata. Foto jurnalistik sebenarnya adalah karya foto "biasa" tetapi memiliki nilai berita atau pesan yang "layak" untuk diketahui orang banyak dan disebarluaskan lewat media massa.
Ada beragam definisi tentang foto jurnalistik (Inggris : photo journalism) yang disampaikan para pakar komunikasi dan praktisi jurnalistik. Namun secara garis besar, menurut Guru Besar Universitas Missouri, AS, Cliff Edom, foto jurnalistik adalah paduan antara gambar (foto) dan kata. Jadi, selain fotonya itu sendiri, foto jurnalistik juga harus didukung dengan kata-kata yang terangkum dalam kalimat yang disebut dengan teks foto / caption foto, dengan tujuan untuk menjelaskan gambar dan mengungkapkan pesan atau berita yang akan disampaikan ke publik. Jika tidak disertai teks foto maka sebuah foto hanyalah gambar yang bisa dilihat tanpa bisa diketahui apa informasi dibaliknya.
Dalam buku "Photojournalism, The Visual Approach" karya Frank P Hoy menyebutkan ada tiga jenjang yang baik sebagai basis atau dasar seseorang yang akan memilih berkecimpung menjadi wartawan foto, yaitu:
1. Snapshot (pemotretan sekejap), adalah pemotretan yang dilakukan dengan cepat karena melihat suatu momen atau aspek menarik. Pemotretan ini dilakukan dengan spontan dan reflek yang kuat. Jenjang pertama ini masih menyangkut pendekatan yang lebih pribadi.
2. Fotografi sebagai hobi. Dalam tahapan ini fotografer mulai menekankan faktor eksperimen dalam pemotretannya, tidak hanya sekedar melakukan snapshot saja. Dalam tahap ini biasanya fotografer mulai tertarik lebih jauh pada hal-hal yang menyangkut fotografi.
3. Art photography (fotografi seni), suatu jenjang yang lebih serius. Berbagai subyek pemotretan dilihat dengan interpretasi yang luas. Ekspresi subyektif terlihat dalam karya-karya pada tahapan ini. Kejelian, improvisasi, kreasi dan kepekaan terhadap subyek menjadi basis pada jenjang ini.
Akhirnya, pewarta foto berada pada tahap selanjutnya. Artinya dalam mengemban profesi tersebut, maka seorang pewarta foto dianjurkan menguasai dengan fasih ketiga jenjang yang telah disebut tadi.
Foto jurnalistik mempunyai daya jangkau yang sangat luas. Dia mampu menyusupi seluruh fase intelektual hidup kita, membawa pengaruh besar atas pemikiran dan pembentukan pendapat publik. Kerja seorang pewarta foto adalah titipan mata dari masyarakat di mana foto yang tersaji adalah benar-benar bersifat jujur dan adil.
Sesuai dengan sasaran yang esensial dari pekerjaan jurnalistik atau kewartawanan, yaitu membantu khalayak ramai mengembangkan sikap untuk menghargai apa yang dianggap baik, di samping merangsang kemauan untuk merubah apa yang dianggap kurang baik. Salah satu ciri yang dimiliki para juru foto koran adalah secepatnya disampaikan kehadapan para pembaca. Secepatnya berarti sesuai dengan sajian kehangatan peristiwa itu sendiri, sehingga betapa baiknya sebuah foto belumlah punya arti sebagai berita jika hanya disimpan dalam hard disc atau album.
     
     
 Lebih Ganas Dari Genk Motor
  Padat Merayap  Waduh Nabrak....!!!
Lebih Ganas Dari ... Padat Merayap Waduh Nabrak....!!!
     
Secara umum fotografi jurnalistik dibagi menjadi beberapa, yaitu:
1. Spot
Lazim juga disebut hot news (berita hangat) atau hard news (berita keras). Berita yang termasuk dalam kategori ini meliputi aneka peristiwa mendadak yang melukiskan sejarah masa kini dan berlangsung sepintas. Misalnya peristiwa huru-hara, bencana alam, kecelakaan dan berbagai kejadian alam serta manusia, yang menuntut kesigapan pewarta foto untuk menangkapnya dalam hitungan detik. Kunci sukses untuk liputan berita dalam kategori ini seorang pewarta foto harus berada tepat di pusat peristiwa pada saat yang tepat, sebab subyek foto jenis ini tidak pernah bisa disuruh menunggu kehadiran juru foto.
2. Feature
Ini masih berkaitan dengan sebuah berita spot, tetapi berbeda dalam segi penggarapannya. Satu contoh misalnya rumah terbakar, untuk sajian berita spot sudah dianggap layak jika sudah melukiskan kobaran api atau asap hitam yang membubung tinggi ke langit. Namun dalam pola kategori features, pembaca diajak merasakan emosi para korban, dengan menampilkan wajah manusia sementara situasi morat-marit sebagai latar belakang. Foto-foto dalam kategori ini bukan sekedar jepretan sepintas (snapshot), tetapi ada upaya pewarta foto untuk memilih sudut pandang yang khas.
3. Olah raga
Perbendaharaan pengetahuan untuk tiap cabang permainan amat menentukan sukses tidaknya membuat foto pada kategori ini. Kreatifitas sang pewarta foto selalu diuji oleh keadaan atau peristiwanya. Cara menangkap momen penting disini juga patut disimak, apakah mampu memberikan sensasi tersendiri ataukah hanya mengulang peristiwa yang pernah ada. Orisinalitas sudat pandang didalam foto kategori ini layak dihargai sama pentingnya dengan bahan liputannya itu sendiri.
4. Potret
Pengertian potret (Potrait) dalam foto jurnalistik bukan melulu berupa close Up yang mampu menampilkan karakteristik dan suasana hati sang subyek terkenal. Paling utama adalah keunggulan pengungkapan kreatif dari watak seorang tokoh, hingga seakan-akan merupakan sebuah biografi visual. Hal ini dapat disajikan dalam bentuk Close Up atau ditengah suatu situasi atau kegiatan tertentu.
5. Fesyen (Fashion)
Dalam kajian berita Fashion, ada dua kegiatan yang harus diliput oleh pewarta foto yaitu kegiatan pentas dan kegiatan studio. Kedua bentuk kegiatan itu penanganan fotografisnya adalah serba khas. Kegiatan pentas atau panggung menuntut keunggulan pewarta foto untuk mengabadikan dalam tempo terbatas tanpa dipengaruhi unsur-unsur lain. Sedangkan kegiatan studio, seorang pewarta foto harus terlibat kerja sama dengan perias wajah atau penata artistic serta pihak lain yang menunjang suksesnya penyajian subyek foto tersebut.
6. Pariwisata
Pemberitaan Foto dari kategori ini adalah mengangkat kegiatan di sekitar obyek wisata. Pemberitaan semacam ini yang terpenting adalah mengandung nilai informasi bagi publik awam, baik mengenai tempat dengan suasana yang unik maupun mengenai bentuk adat serta budaya lokal yang menambah pengetahuan pembaca di daerah lain.
7. Celah Kehidupan
Berita dalam kategori ini boleh dikatakan lumrah meskipun tanpa terikat syarat unsur kehangatan (hot news). Yang diutamakan pada foto dalam kategori ini adalah segi keunikan subyeknya. Di negeri kita tercinta ini sasaran fotografi mengenai subyek semacam ini boleh dibilang melimpah. Selalu ada bahannya, asal saja sang pewarta foto jeli mengamatinya sehingga nantinya akan tercipta foto yang amat menarik.
Kurang lebih seperti itulah gambaran mengenai fotografi jurnalistik. Agar dapat memberikan gambaran mengenai fotografi jurnalistik penulis akan memberikan beberapa contoh foto jurnalistik yang telah dimuat di beberapa media.

Selasa, 17 Januari 2012

Kodak EasyShare C1530 14 MP

Kodak EasyShare C1530 14 MP Digital Camera with 3x Optical Zoom and 3.0-Inch LCD (Includes Rechargeable Batteries, Battery Charger, Camera Bag)(White Bundle)

  • 14 megapixels
  • 3X optical zoom
  • 3" Bright LCD
  • Smart Capture feature
Kodak C1530 Digital Camera
Overview
Loaded with features like Smart Capture, 3X zoom, video mode and our exclusive Share button, the Kodak C1530 makes it simple to capture and share all of your favorite moments. Simply press to impress, from dinner parties to dance parties, big things are happening in your world. With the Kodak C1530, you can share all your hottest moments with just a touch of a button.
Only KODAK Digital Cameras allow y
Price: $ 63.99

Senin, 16 Januari 2012

Foto Human Interest itu Kita dan Kamu adalah Aku

Human Interest : Foto yang menyajikan kejadian sehari-hari, namun tidak mengandung mutu berita yang hangat, tetapi merupakan lukisan masyarakat. Foto human interest merupakan komentar social dan karakter fotonya dapat menimbulkan , emosi, tawa atau sedih ( rumah gelandangan, pengemis)
Pengerajin Gerabah
Human interest itu apa?
1. Didalam unsur Foto Manusia dan segala kehidupannya menurut pakar fotografi, Deniek G. Sukarya selalu menarik untuk dijadikan objek foto. Lebih-lebih lagi dalam moment yang menyentuh. Sebagian besar dari kita memiliki resistensi tinggi yang diakibatkan oleh rasa malu, sungkan atau takut mengarahkan kamera ke manusia lain. Ada banyak cara dan teknik untuk mengatasinya agar kita dapat membuat foto-foto human interest yang menarik.
2. Foto Human Interest adalah karya foto yang mampu menggambarkan suka duka perjalanan hidup manusia. Ketika sebuah karya foto bisa mewakili perasaan kemanusiaan pada diri orang yang melihatnya maka karya foto tersebut dapat dikelompokkan kedalam foto Human Interest. Secara umum perasaan humanistis adalah perasaan yang secara universal melekat pada setiap insan manusia. Setiap manusia bisa merasa lucu ketika melihat suatu obyek yang menggelitik. Pada saat yang lain, seseorang bisa merasa haru biru ketika menyaksikan keadaan yang menggugat rasa keadilan pada dirinya. Manakala kita menjumpai kejadian yang memberatkan emosi kita seringkali kita merasa iba. Perasaan lucu, iba, sedih, senang, dan suasana emosional yang lain merupakan perasaan manusiawi yang melekat pada diri setiap orang. Foto Human Interest adalah karya foto yang mampu menggugah perasaan tersebut.
still waitingTujuan Foto human interset;
1.manusia dan kemanusiaan, yaitu sebagai manusia akan dengan mudah mengerti dan menghayati segala aktivitas yang dilakukan seseorang atau objek foto tersebut secara wajar, dramatis, utuh dan menyentuh
2. menyalurkan apa yang saya rasakan kepada orang-orang lain dengan karya pribadi saya sendiri, Dari foto-foto yang di lihat membuat komunikasi pribadi ini kemudian muncul umpan balik berupa emosi yang menjadi stimulan foto yang dapat menangkap "jiwa" dari apa yang kita lihat maupun pernah mengalami. proses ini ekspresi pribadi yang kuat.
3.memindahkan sebuah realita = membuat foto human interest adalah kemampuan memindahkan sebuah realita manusia, lengkap dengan ekspresi fisiknya, ke dalam selembar foto. Manusia berkegiatan adalah sesuatu yang tiga dimensi dan bergerak, sementara media foto adalah dua dimensi dan sama sekali tidak bergerak. Selain itu, ekspresi seorang manusia sering hanya bisa tertangkap indera manusia karena ekspresi merupakan reaksi terhadap lingkungan. Sehingga melalui media fotografi ini mewadai sebuah realita tersebut.
4. menggambarkan sisi kehidupan manusia = di Indonesia lebih populer dalam menggambarkan sisi-sisi kehidupan masyarakat kalangan bawah. Kehidupan masyarakat kalangan bawah atau bisa dikatakan sebagai kaum tidak mampu mempunyai banyak masalah-masalah kehidupan mereka yang sangat komplek, sehingga cerita tersebut dapat diungkapkan dalam media fotografi. Perlu kita ingat bahwa sebagian besar masayarakat di Indonesia sekarang ini masih hidup di bawah garis kemiskinan, sehingga cerita ini menarik perhatian dan banyak diangkat ceritanya dalam berbagai media, salah satunya fotografi Human-Interest.
bongkar muatan
Membuat foto human interest yang baik?
1. Mencairkan suasana; Datanglah ke tengah-tengah mereka dengan maksud melihat-lihat saja dan bercakap-cakap. Ajukan juga banyak pertanyaan yang relevan. Bila di pasar, tanyakan harga, penjualan, untung mereka, situasi sekarang, dan lain-lain hingga mereka merasa nyaman. Ketika suasana sudah cair, barulah Anda boleh mengangkat kamera, sambil melihat subjek yang ingin dibidik dan senyum. Dengan teknik ini Anda akan selalu berhasil merekam foto-foto "human interest" yang hidup, dan yang tak kalah pentingnya membuat banyak teman. Tentu saja, agar Anda bisa bekerja dengan cepat, Anda harus mempersiapakan kamera sebelumnya.
Menunggu Pembeli
2. Teknik candit; bila foto human interest dimaksudkan untuk menjadi suatu laporan berita foto, maka foto itu bisa saja dibuat dengan menggunakan cara pendekatan pada objeknya. Hal seperti itu biasanya masih lagi ditambah dengan mengatur berbagai kemungkinan yang dapat dilakukan khususnya berkaitan dengan penyinaran agar dihasilkan foto yang betul-betul baik serta indah dan menyentuh. Namun terkadang kendala yang terjadi jika tidak melakukan teknik ini bila pemotret tidak betul-betul dapat mengatasi keadaan atau mendramatisir situasinya. Foto yang akan dihasilkan akan tampak kaku, tidak wajar dan kurang kuat dari segi ekspresinya. Sebab, meskipun objek tidak melihat langsung ke arah kamera, dia sesungguhnya telah tahu sedang dipotret. Untuk mengatasinya, pemotret harus mampu menjadikan objeknya seolah betul-betul tidak sedang berhadapan dengan kamera.
Merapi Peras Air Mata
3. Sudut pandang; Faktor-faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam memilih sudut pandang yang baik antara lain:
Pertama. Sudut pemotretan yang mengidentifikasi event yang sedang diliput, seperti kegiatannya, lokasinya, suasananya, dan lain-lain hingga tanpa keterangan foto pun orang sudah dapat mengetahui isi foto (umpamanya memotret satu acara dengan memasukkan spanduk atau poster tentang kegiatan tersebut, ciri khas event atau lokasi seperti bangunan dan lain-lain.
Kedua. Pilih latar belakang yang tidak mengganggu subjek foto secara visual (latar belakang yang lembut, warna yang komplimentari, dan lain-lain).
Ketiga. Ambil posisi yang memberi kesan Anda sudut pencahayaan yang dramatis hingga foto Anda tampil kuat (cahaya samping atau belakang).
Keempat. Bila memungkinkan ambil foto dari beberapa sudut pandang berbeda hingga Anda memiliki banyak pilihan.
Jika memungkinkan gunakan kamera berfasilitas motor winder dengan lensa zoom 80-200 mm atau 75-300 mm ; kombinasi yang cukup baik, karena menjadikan pemotret dapat melakukan pemotretan dari jarak sedang. Akan tetapi bila memungkinkan menggunakan lebih dari satu buah kamera dengan tambahan lensa 28-85 mm, akan lebih baik. Sehingga dari hampir semua jarak dalam pemotretan, baik itu dekat, sedang dan jauh, dapat tercover semua bila diperlukan.
Keberhasilan memotret human interest memang tidak hanya berkisar pada penggunaan kamera maupun lensa saja. Pilihan sudut pandang atau sudut pengambilan foto yang tepat dan baik juga turut menentukan keberhasilan pemotretan. Dengan kata lain, keberhasilan sebuah pemotretan sangat berkaitan erat dengan hal-hal di luar teknis pemotretan. Akan tetapi jika hanya dengan mengandalkan hal teknis saja Anda mungkin sudah dapat menghasilkan foto human interest yang baik, maka itu adalah sebuah pengecualiaan. Anda tergolong pemotret yang beruntung.
sumber : kaskus

Lensa Canon EF 50mm f/1.8

Untuk yang gemar dengan portraiture?fotografi,?Lensa?Canon?EF?50mm f/1.8 II?ini?layak dijadikansalah?satu?pilhan.?Karena?mampu?menghasilkan gambar yang baik dengan?harga?yang terjangkau. Bahkan, termasuk?lensa?dengan harga paling murah dalam jajaran?lensa?baru, yang pernah?sayatemui di internet.?Sangat?cocok?untuk?fotografer?pemula (seperti saya) yang baru belajar dan baru memulai petualangannya di dunia?fotografi.
Focal Lenght
Lensa?ini?termasuk kategori?prime/fixed lense,?artinya?lensa?ini memiliki focal length yang tetap di 50mm dan tidak?bisa?diubah. Untuk mengatur komposisi?foto,?pengguna?lensa?ini harus

Minggu, 15 Januari 2012

Canon EOS Rebel T3i 18 MP

Canon EOS Rebel T3i 18 MP CMOS Digital SLR Camera and DIGIC 4 Imaging with EF-S 18-55mm f/3.5-5.6 IS Lens + Canon EF 75-300mm f/4-5.6 III Telephoto Zoom Lens

  • KIT INCLUDES 2 PRODUCTS ? All BRAND NEW Items with all Manufacturer-supplied Accessories + Full USA Warranties:
  • <1> Canon EOS Rebel T3i Digital SLR Camera Body & EF-S 18-55mm IS II Lens +
  • <2> Canon EF 75-300mm III Lens
Kit includes:
? 1) Canon EOS Rebel T3i Digital SLR Camera Body & EF-S 18-55mm IS II Lens
? 2) Canon EF 75-300mm f/4-5.6 III Zoom LensThe Canon EOS Rebel T3i features Canon

Kamera Tertua dan Termahal di Dunia

Sebuah kamera Daguerréotype, salah satu kamera yang pertama kali diproduksi secara komersial, rencananya akan dijual dengan perkiraan harga £600,000 (sekitar 9 miliar rupiah). Harga tersebut akan membuat kamera kotak kayu geser tahun 1839 ini menjadi kamera tertua dan termahal di dunia. Kamera ini dibuat oleh Alphonse Giroux, adik ipar dari Louis-Jacques-Mandé Daguerre dan bahkan ditandatangani oleh Daguerre sendiri, penemu proses fotografi praktis pertama. Kamera langka ini ada di Jerman Utara dari generasi ke generasi dan ayah si pemilik kamera ini memberikannya pada tahun 1970-an sebagai hadiah saat dia menjadi ahli optik. Fitur-fitur kamera ini adalah interior beludru hitam dan layar ground-glass, tanpa autofocus atau face recognition.

Sabtu, 14 Januari 2012

Tips dan Trik Foto Wedding & Pre Wedding yang Tepat


Foto Preweding di Jembatan Barelang Batam
Kepri Foto - Batam | Foto prewedding is all about moment, foto prewed berangkat dari filosofi sebuah cerita / pencitraan kembali suasana pacaran (waktu pra pernikahan mereka). Maka sebuah foto itu akan sangat bernilai bagi mereka, dan tugas fotografer membuat / merangkai cerita itu dalam bentuk fotografi yg bercerita.
Berikut ini adalah tips yg dapat anda gunakan untuk memperoleh foto pre wedding yang bagus.
Left Or Right
Tempat
Tentukan tempat yang menjadi penting untuk sebuah foto preweding. memori klien. Atau jika klien bingung akan tempat pantai, gunung, gedung2 tua, perkantoran modern, hotel, cafe dll bisa menjadi alternatif. Jikalau lokasinya cukup jauh ada baiknya anda meluangkan waktu untuk menginap di lokasi yang dekat dengan lokasi pemotretan prewedding. Faktor alam dan kesibukan klien menjadikan pemotretan indoor / studio alternatif unggulan. Dengan teknik Digital Imaging yang baik, tim fotografer bisa menciptakan suasana indoor menjadi outdoor.
Waktu
Sediakanlah waktu yang cukup antara sesi pemotretan pre wedding dengan hari h anda, paling tidak sekitar 1 bulan sebelum hari pernikahan anda. Karena melakukan pemotretan prewedding biasanya dilakukan 1 hari penuh dari pagi sampai sore dan hal ini akan cukup menyita energi anda.
Untuk mendapatkan foto pre wedding yang bagus biasanya fotografer anda akan menyarankan agar dimulai pagi hari sekali, sekitar pukul 7.00 atau 8.00. Namun untuk konsep foto pra wedding outdoor tertentu, mungkin anda disarankan untuk memulai pemotretan setelah subuh, sekitar pukul 5.00 pagi. Jika pemotretan foto pre wedding outdoor dilakukan terlalu siang, cuaca sudah terlalu panas sehingga expressi anda juga akan kurang maximal akan lebih sulit mendapatkan expresi yg natural & fresh. Jika anda melakukan pemotretan foto pra wedding di tempat wisata sebaiknya lakukan pemotretan di hari kerja karena umumnya tempat wisata akan lebih sepi dan anda juga akan merasa nyaman. Sebaliknya jika anda melakukan pemotretan di sekitar gedung perkantoran lakukanlah di akhir pekan.
Don't Leave Me
Style foto
Biasanya setiap orang memiliki selera yang berbeda beda apakah romantic, classic, life style ala foto model, ataukah fun. Beritahukan kepada fotografer anda style apa yang anda inginkan untuk foto pra wedding anda sehingga akan tercipta foto pre wedding yang sesuai dengan style dan kepribadian anda.
source: berbagai sumber

Kamera Waterproof Terbaik Di Bawah Air

Kebutuhan kamera untuk mengabadikan gambarsangatlah penting apalagi yang suka dengankegiatan travelling, kadangkala harus mempunyaikamera yang memadai sesuai dengan kegiatanyang hampir dihabiskan di outdoor termasukkamera yang tahan terhadap air atau waterproof.Produsen kamera saat ini memberikan pilihankepada pengguna kamera yang tahan terhadapsegala cuaca dan terutama tahan air, berikut limakamera tahan air yang cocok di gunakan di dalamair :
1. Canon PowerShot D10
Beragam kamera digital poket yang menawarkansegala fitur yang berdengan penampilan yangmenarik, salah satunya Canon PowerShot D10mempunyai fitur yang sesuai keinginan pengguna. Dapat mengambil gambar dengan hasil maksimal termasukmembuat video didalam air plus suara air yang terekam dengan baik, fitur tahan air, shockproof serta kualitasgambar yang terbaik menjadi kamera ini adalah kamera yang terbaik jika di dalam air. menampilkan teknologiTruCapture dengan sensor 12,1 megapixel dan 3x optical zoom, mampu bertahan hingga 10 meter didalamair.
2. Fujifilm Finepix Z33
Kamera digital poket ini sebuah kamera yang tahan air dengan desain dan warna cerah dengan fitur resolusi10 megapixel, 3x zoom. LCD 2.7 inci, support dengan SD/SDHC card. Kamera ini bisa diklaim merupakankamera terkecil dan ringan sehingga mudah ditaruh pada saku maupun tas, aksesoris pendukungnya jugalengkap seperti kabel USB, tali pergelangan tangan, pengisi baterai NP-45 rechargeable lithium-ion bateraidan lainnya. Kamera ini juga bekerja baik dikedalaman 3 meter dalam air.
3. Olympus Tough 8010
Kamera ini sangat cocok untuk orang yang mempunyai gaya hidup aktif apalagi dengan kegiatan outdoor danmobile, karena kamera ini menawarkan 14 megapixel dengan 5xoptical zoom didukung fitur pelindung yangmaksimal seperti shockproof 6.6amp, freeze proof hingga 14

Jumat, 13 Januari 2012

Dasar Pemahaman HISTOGRAM

Apa itu Histogram? kegunaannya apa? kenapa kita harus memahami histogram? Yang penting hasil foto bagus dan fokus sudah cukup kan? OK, memang ada betulnya. Tapi saya ingin kasih contoh misalnya kita ingin memoto suatu pemandangan, yang pertama difoto oleh pemula seperti saya dan yang kedua oleh professional fotografer dengan kamera yg sama, tempat juga sama hanya settingannya yang beda. Kira2 hasilnya sama atau tidak?
jawabannya: TIDAK, mengapa?
Hasil foto yang pertama, mungkin menurut anda sudah bagus, padahal kalau dilihat di histogram hasilnya agak overexposed (terlalu terang). Setelah melihat hasil yg kedua ternyata lebih bagus dan enak dipandang lalu kalau dilihat histogramnya juga sudah memenuhi “syarat”.
Misalnya lagi, waktu tampilan gambar di LCD tidak terlihat disebabkan oleh sinar matahari yang terang, akibatnya mencari tempat yang teduh untuk melihat hasil gambar. Dalam situasi seperti ini, pemahaman histogram sangat diperlukan, tapi bukan berarti dijadikan acuan, ini hanya bisa membantu mengevaluasi warna tone yang anda potret. Karena histogram tidak memiliki standard yang harus diikuti, semua hasil karya foto adalah karya seni yang memang tidak ada standardnya.
Sebenarnya memahami histogram ini tidak susah, yang penting ada beberapa hal yang harus diingat, biasakan setiap kali selesai memotret selalu review histogramnya. Mari kita lihat illustrasi gambar yg simple di bawah;
MERAH (R=140 G=17 B=17) & PUTIH (R=255 G=255 B=255)MERAH (R=140 G=17 B=17) & PUTIH (R=255 G=255 B=255)
Histogram (dari photoshop)Histogram (dari photoshop)
note: RGB kependekan dari Red, Green, Blue (Merah, Hijau,Biru), setiap warna memiliki angka RGB yang berbeda-beda)
Gambar diatas, garis horisontal pada histogram menunjukkan angka RGB, dimulai dari 0 (paling kiri) yg berarti warna hitam pekat dan sampai 255 (paling kanan) yg berarti warna putih bersih. Dalam ilustrasi diatas, warna merahnya terdiri dari angka 140 dan 17, untuk warna putihnya 255.
Bagaimana dengan vertikalnya? Coba lihat ilustrasi dibawah ini
angka diatas menunjukkan nilai RGBangka diatas menunjukkan nilai RGB
Gambar ini terdiri dari warna gradasi hitam ke putih (untuk lingkaran dan angka yg bewarna merah hanya sebagai panduan untuk menjelaskan). Kalau saya kroscek pakai photoshop, setiap pixel memiliki angka RGB yang berbeda-beda, saya ambil contoh dari yang tengah R:1 G:1 B:1, lalu pinggir2nya dgn R:137 G:137 B:137 dan putih R:255 G:255 B:255. Tentunya tidak saya sebutkan satu persatu, karena kalau gambar ini di zoom perbesar dan menggunakan eyedroper (alat untuk menentukan nilai RGB di photoshop), setiap pixelnya memiliki angka RGB yang beda-beda, dimulai dari 1 sampai 255 lengkap. Maka histogramnyapun juga lengkap seperti dibawah ini;
Mengapa Histogramnya semakin naik?Mengapa Histogramnya semakin naik?
Angka RGB terkecil pada gambar diatas adalah 1 yang terdapat ditengah-tengah gambar dengan jumlah pixel paling sedikit, lalu sebelahnya saya ambil contoh 24 yg memilki jumlah pixel sedikit lebih banyak R:24 G:24 B:24, dan 214 yang memiliki jumlah pixel lebih banyak lagi, kira2 areanya disekitar lingkaran merah itu, dan terakhir 255 (warna putih) merupakan jumlah pixel yang terbanyak. Jadi vertikal histogram mengartikan banyaknya jumlah pixel pada nilai RGB tertentu.
Ada beberapa tipe histogram yg perlu anda ketahui:
I. Histogram yang overexposed, dalam kasus gambar dibawah menunjukkan banyak jumlah pixel dengan nilai 255 atau mendekati 255, yang berarti foto terlalu terang atau overexposed, sehingga banyak sekali detail yang hilang terutama di pakaiannya.
sekilas terlihat bagus, tapi ini oversekilas terlihat bagus, tapi ini over
histogramnya semakin naikhistogramnya semakin naik
gambar skematis dari situasi yang sama, banyak pixel terang dan tidak ada yang gelapgambar skematis dari situasi yang sama, banyak pixel terang dan gelapnya sedikit.
II Histogram yang underexposed, dalam kasus gambar dibawah menunjukan banyak jumlah pixel dengan nilai 0, yang berarti terlalu gelap atau underexposed, sehingga ada beberapa detail juga hilang. Kecuali ada kasus lain yang memang benar-benar ada warna hitam pekat, yg juga merupakan detail dari objek tersebut.
situasi seperti ini tidak cocok kalau underexposedsituasi seperti ini tidak cocok kalau underexposed
Histogramnya cenderung turunHistogramnya cenderung turun
gambar skematis dari situasi yang sama, banyak pixel gelap dan terangnya sedikit sekaligambar skematis dari situasi yang sama, banyak pixel gelap dan terangnya sedikit.
III Histogram yang contrast, dalam kasus dibawah ini warna yang overexposed dan underexposed bergabung jadi satu, biasanya histogram yang menunjukan contrast
juga tidak sesuai untuk situasi seperti inijuga tidak sesuai untuk situasi seperti ini
jumlah pixel yang terbanyak di angka 0 dan 255jumlah pixel yang terbanyak di angka 0 dan 255
IV Histogram yang warnanya suram (dull/haze), sebenarnya kalau diperhatikan dalam gambar dibawah tidak ada warna yang benar-benar hitam dan putih, meskipun memang rambutnya kelihatan hitam tapi kalau di ukur menggunakan eyedropper tidak akan mendapatkan nilai 0 (hitam pekat)
bisa dibetulkan dengan mudah dgn menggunakan aplikasi pengeditan gambarbisa dibetulkan dengan mudah dgn menggunakan aplikasi pengeditan gambar
naiknya kurva tidak dimulai dari 0 dan turunnya tidak diakhiri 255naiknya kurva tidak dimulai dari 0 dan turunnya tidak diakhiri 255
V Histogram yang sempurna, sebenarnya saya tidak berani bilang kalau ini foto yang sempurna, tapi kalau dibandingkan dari yang lain menurut saya ini yang terbagus dan juga histogramnya pun juga mengatakan tidak ada yang over, under, contrast ataupun suram.
start mulai 0 dan berakhir di 255start incresing mulai 0 dan decresing di 255
warna dan histogram yg menurut saya sudah paswarna dan histogram yg menurut saya sudah pas
Kalau saya rangkum dari tipe histogram yang pertama sampai ke lima, jadinya seperti dibawah ini,
Apakah harus selalu sempurna?

Apakah harus selalu sempurna? Tidak.
Bukan berarti setiap hasil karya foto harus memiliki histogram yang sempurna. Semua yang saya jelaskan diatas supaya anda dapat mengerti dan bisa membaca histogram dalam suatu karya. Banyak sekali kasus yang histogramnya tidak sempurna tapi bisa dikatakan lebih “bagus”.
  • TIPE CONTRAST

04bromo04bromoh
  • TIPE UNDEREXPOSED

07dark07darkh
  • TIPE UNDEREXPOSED

06dark06darkh
  • TIPE DULL

08dull08dullh

KESIMPULAN

Histogram hanyalah satu dari sekian banyak perangkat yang dapat (dan harus) digunakan untuk mengevaluasi kualitas data dalam foto Anda. Banyak kamera digital yang sudah dilengkapi histogram untuk membantu anda mengevaluasi warna tone yang anda potret. Dan jika mungkin, ulangi motret dengan pengaturan exposure yg berbeda untuk mendapatkan gambar yang lebih baik. Untuk  gambar landscape yang “ideal” adalah memiliki data/nilai RGB yang didistribusikan di seluruh panjang histogram. Hal ini menunjukkan berbagai macam warna tone. Jika Anda memiliki histogram yang menunjukkan rentang dinamis yang rendah atau kurangnya kontras, anda dapat menggunakan alat-alat dalam Photoshop untuk memperluas jangkauan nilai dalam gambar.
Oleh: Danny Prijadi